Istriku yang Cantik (My Ranga Bou - Versi Bahasa Indonesia)
Kisah ini berawal dari salah satu pasangan suami istri dari negara Bangladesh
Dahulu aku masih berusia 12 tahun ketika aku menikah dengannya. Aku masih mengingat dia datang menggunakan kereta kuda untuk menikahiku. Tidak ada satupun di daerah desaku yang menikah diiringi dengan kereta kuda. Aku sangat senang dan juga bangga! Pada waktu itu suamiku memberikanku mahar 10 taka (setara Rp. 1.600 pada zaman itu sdh banyak ya bestiee :D). Dia juga memberikanku mahar satu sawah yang luas bersama dengan mahar uang tersebut.
Setelah pernikahan kita berjalan lancar, suamiku mulai memanggilku dengan sebutan "Ranga Bou" yang artinya "Istri yang cantik". Dia bilang kalau aku itu adalah wanita tercantik yang pernah dia lihat dalam hidupnya. Namun suamiku mempunyai kulit yang gelap sehingga orang-orang di desaku selalu menertawakan dia. Mereka memanggilnya "Sebongkah batu hitam yang memakai kalung mutiara". Tetapi suamiku tidak terlalu menghiraukan itu. Dia terlihat senang ketika orang-orang berkata seperti itu! Dia selalu berkata kepadaku "Lihatlah betapa cantiknya kamu" bahkan selama 75 tahun kami telah bersama.
2 tahun yang lalu, aku pergi untuk mengunjungi anak pertamaku dan juga keluarganya. Aku meninggalkan suamiku bersama anakku yang terakhir beserta keluarganya. Menantuku sampai menelponku setiap 10 menit sekali, suamiku selalu bertanya, "Dimanakah istriku yang cantik? Apakah dia menelpon? Kapan dia pulang?" Dia jadi seperti orang gila ketika tanpaku di sisinya. Kami tidak pernah terpisahkan selama pernikahan kami. Kami bangun bersama dan juga sholat bersama di pagi hari. Dia tidak bisa makan jika bukan aku yang memasakkan makanan untuknya dengan tanganku sendiri. Namun ketika kami duduk bersama, dia selalu memberikanku bagian terbanyak dari ikan yang telah ku masak.
Jika aku marah dengannya maka aku akan terdiam tanpa kata-kata, dia selalu duduk di sampingku dan nggak pernah bergeming ke manapun sampai aku tersenyum kepadanya. Jika aku tidak terlihat begitu lama dari pandangannya, dia selalu mencari ku kemanapun dan mulai memanggil-manggil "Dimana istriku yang cantik?" sampai-sampai aku tidak bisa pergi kemanapun karenanya.
Mungkin ketika kami tidak saling melihat lebih lama lagi. Maka kami mendekati akhir usia kami. Dia mulai jadi gila tanpaku. Dia akan mencari "istrinya yang cantik" kemanapun! Aku hanya bisa berharap semoga Allah memanggilku setelah dirinya, supaya dia tidak harus gila karena kehilanganku untuk yang pertama kali dan selamanya di dunia ini.
Terima kasih sudah mencintaiku begitu tulus, suamiku. Semoga Allah selalu menjagamu dimanapun engkau berada.
Kisah singkat ini dari pasangan suami istri
- Mossir Uddin Sarder (105 thn)
- Ranga Bou nya (87 thn)
Dari kisah diatas kita mulai belajar cintai pasangan kita karena Allah dengan ketulusan hati dan juga jiwa serta raga...
Semoga Allah satukan kita di surga nanti sebagaimana dalam hadist Rasulullah bersabda,
“Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw bersabda: Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (yaitu) pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabb-Nya, seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah”
(HR. Bukhari)
Diambil dari kisah berbahasa english, Diterjemahkan oleh ZM :)

Komentar
Posting Komentar